Kisah Pilu Seorang Tunanetra Yang Di Abaikan Rasulullah – Assalamu’alaikum, saudara-saudari yang dihormati, selamat datang kembali di situs web ceramah-ustadz.my.id. Pada kesempatan kali ini, kami akan berbagi sebuah kisah yang menggetarkan hati tentang seorang sahabat Nabi yang selama ini diabaikan oleh banyak orang, namun mendapatkan perhatian khusus dari Rasulullah SAW.
Kisah ini bermula saat Rasulullah Muhammad SAW sedang sibuk memberikan dakwah kepada masyarakat Mekah yang tengah dalam kegelapan kekufuran. Di tengah-tengah kesibukan itu, ada satu momen yang menggetarkan hati Rasulullah dan mengundang turunnya wahyu dari Allah.
NB : Postingan ini sudah di update menjadi postingan video. Anda bisa “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Sahabat tersebut adalah Abdullah bin Ummi Maktum. Beliau adalah sosok yang bukan terkenal, bukan pemimpin suku, bukan penyair ternama, dan bukan pria gagah perkasa. Beliau hanyalah seorang rakyat biasa di tengah hiruk-pikuk kota Mekah, berjuang untuk mencari rezeki dan berusaha mendalami ilmu pengetahuan.
Apa yang membuat Abdullah bin Ummi Maktum begitu istimewa adalah ketekunannya dalam mencari ilmu meskipun dia mengalami tunanetra, yaitu kehilangan penglihatannya. Namun, Allah memberinya karunia lain, yaitu daya ingat yang luar biasa. Hal ini membuatnya mampu menghafal dan memahami berbagai ilmu pengetahuan.
Pribadi Abdullah bin Ummi Maktum juga rendah hati. Dia tidak pernah merasa lebih tinggi dari orang lain dan selalu siap untuk belajar. Namun, saat Rasulullah sedang memberikan dakwah kepada pemuka Quraisy yang belum mengenal Islam, Abdullah bin Ummi Maktum datang untuk mencari petunjuk dari Rasulullah.
Namun, saat Rasulullah tengah sibuk memberikan dakwah kepada para pemuka Quraisy, dia tidak memberikan perhatian kepada Abdullah bin Ummi Maktum. Rasulullah tidak menyadari kehadiran sahabat tersebut dan tampaknya mengabaikannya.
Allah SWT segera menegur Rasulullah melalui wahyu. Turunlah surat Al-Abasa (Surah Abasa) yang mengingatkan Rasulullah tentang pentingnya memberikan perhatian kepada semua orang, baik yang sempurna maupun yang cacat. Rasulullah segera menerima wahyu ini dan merasa menyesal atas sikapnya yang kurang perhatian terhadap sahabatnya.
Surat Al-Abasa, ayat 1-10, berisi teguran Allah kepada Rasulullah dan mengajarkan bahwa kebaikan berasal dari hati yang tulus dan bahwa Rasulullah harus memberikan perhatian kepada siapa pun yang datang mencari petunjuk, baik yang terlihat mulia maupun yang terpinggirkan.
Ketika Rasulullah mendengar teguran ini, hatinya terasa sangat berat. Dia segera memohon ampun kepada Allah atas kesalahannya dan belajar dari pengalaman ini. Abdullah bin Ummi Maktum, yang tadinya diabaikan, kemudian mendapatkan perhatian dan bimbingan khusus dari Rasulullah.
Kisah Abdullah bin Ummi Maktum mengajarkan kepada kita pentingnya merendahkan hati, tidak mengabaikan siapa pun, dan memberikan perhatian kepada orang-orang yang mungkin terpinggirkan oleh masyarakat. Setiap individu memiliki nilai dan potensi yang dapat memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.
Kami mengajak Anda, saudara-saudari, untuk membagikan kisah ini dan terus mengikuti berita terbaru dan ceramah-ceramah inspiratif di ceramah-ustadz.my.id. Semoga kisah ini memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Terima kasih atas perhatian Anda. Semoga kita semua selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadi manusia yang penuh kasih sayang. Wassalamu’alaikum.
Info : Situs www.ceramah-ustadz.my.id sedang dalam proses migrasi konten. Dari semula konten artikel, sebagian akan di sempurnakan menjadi konten video. Anda bisa membuka postingan versi video di halaman ini. Untuk postingan dalam format audio buka di sini. Ikuti juga ceramah-ustadz.my.id di Tiktok.
